Breaking News

Alhamdulillah Bisa Salat IED Ditengah Pandemi Covid-19


Alhamdulillah, puasa Ramadhan sebulan penuh berjalan dengan lancar dan ini prestasi yang paling saya banggakan pada tahun ini, selain nongol di tv.

Hari raya Idhul Fitri 1441 H terpaksa tidak bisa pulang kampung halaman ke Surantih, Kabupaten Pesisir Selatan, karena wabah Covid -19 masih ada bersemayam  di Kota Bukittinggi. Niat pulang kampung, terpaksa ditunda dulu.


Azan shubuh mulai berkumandang dan terdengar keras ke rumah, aku langsung dibangunkan istri untuk mandi. Baju lebaran yang baru dibeli pada malam takbiran sudah disiapkan sang istri. Aku tersapu malu, karena tahun ini sudah ada yang melayani dengan sepenuh hati.

Kebetulan, ditempat tinggal saya, Surau Gadang, Campago Ipuh, tepatnya di Masjid Jamik Mandingin tetap melaksanakan shalat Ied, karena masuk zona hijau. Meskipun sebelumnya pemerintah Kota Bukittinggi telah menyampaikan himbauan tidak melaksanakan shalat IED, mengingat kasus positif Covid-19 terus meningkat  dan tercatat sebanyak 17 orang positif.

Meski rasa takut terus menemani, saya tetap memaksakan diri untuk pergi shalat ID, kebetulan istri saya tidak ikut karena menjaga Sikecil di rumah.



Perlahan, saya melangkah sambil bertakbir menuju masjid. Sajadah dan masker saya bawa demi menjaga diri. Dari jauh terlihat, jamaah mulai padati lapangan Masjid Jamiak dan saya memilih duduk pada barisan belakang.

Pengurus masjid menyampaikan saat itu, bahwa jamaah tidak dibolehkan duduk dengan rapat, kami bersama menyepakati protokol kesehatan.



Sungguh sangat bahagia pada hari itu, kami masih bisa melaksanakan shalat ID berjamah, Alhamdulillah pagi itu, cuaca sangat bagus dan terik matahari pagi menghangatkan tubuh kami sambil melaksanakan shalat sampai selesai khotbah.

Hingga khotbah ditutup, bersama kami berdoa agar negara tercinta, Indonesia segera terbebas dari Covid-19.

Kami pulang ke rumah dan tetap menjaga jarak (social distancing) dan tanpa bersalaman. Sampai dirumah, kue lebaran menanti, memecah selera selama sebulan penuh yang tertahan.


Demi keselamatan, saya terpaksa tidak membuka pintu untuk tamu dan memanfaakan media sosial sebagai wadah silaturahmi kerabat, dunsanak serta sahabat.

We at home bersama anak saya yang sangat baik, suka tidur, nyusu dan tidak penangis. Dia Khaizuran Al Hakim, asik bermain hingga tertidur di mainan barunya. Libur lebaran tahun ini, ya seperti ini aja. Semoga tahun depan, lebih baik.


Seperti biasa, sorenya tetap kerja. Tepat pukul 16.05, saya menyampaikan kondisi terkini di Kota Bukittinggi pada program Sumatera Barat Hari Ini di TVRI Sumatera Barat.



Di Kota Bukittinggi yang saya ketahui, terdapat dua masjid yang menggelar shalat Id, seperti Masjid Jamiak Mandingin dan Masjid Jamiak Tarok Dipo.

Sementara kondisi objek wisata seperti Jam Gadang terpantau sepi dan ini sangat jauh berbeda ditahun sebelumnya yang ramai dikunjungi wisatawan serta para perantau yang pulang kampung.







2 comments:

  1. Alhamdulillah, happy Ied Mubarak, mohon maaf lahir dan bathin

    ReplyDelete
  2. Iya sama2 buk guru, mohon maaf lahir dan batin juga

    ReplyDelete