Daerah ini berada di lereng bukit dan tidak jauh dari Danau Maninjau. Apa yang menarik dari Jorong Buayan ini? Menurut saya, suasana kehidupan di perkampungan yang masih terjaga, adat dan budaya. Kemudian daerah ini juga disuguhkan pemandangan alam seperti melihat Danau Maninjau dari ketinggian, menjadi daya tarik tersendiri.
Kata Buayan ini berasal dari bahasa Minangkabau yang artinya ayunan. Mungkin ada cerita tersendiri oleh masyarakat setempat, sehingga daerah tersebut diberi nama Buayan.
Riding ke Jorong Buayan sudah lama direncanakan, namun baru bisa terealisasi. Kebetulan riding kelokasi saya ditemani oleh Om Dody. Beliau sahabat baru saya sesama bikers di Kota Bukittinggi.
Nah perjalanan kelokasi cukup menantang, karena kami melintasi jalan yang cukup curam seperti kelok 44. Namun jalur ke Jorong Buayan cukup kecil, sempit dan banyak turunan serta belokan.
Bagi yang tidak biasa, sebaiknya ditemani localguide. Sehingga ada keamanan dan kenyaman selama diperjalanan. Tapi ingat, rasa lelah dan letih selama diperjalanan, akan terobati jika sudah sampai di Jorong Buayan.
Di Jorong Buayan, ini saya seperti lupa dengan suasana perkotaan. Karena daerah ini memberikan ketenangan dan kenyamanan. Ditambah lagi dengan sikap warga yang ramah dan penyapa.
Sayangnya, saya tidak bisa terlalu lama di Jorong Buayan, karena perjalanan masih panjang. Kami harus menaklukan jalur tersebut hingga sampai ke Danau Maninjau.
Tidak jauh dari Jorong Buayan ini, pengunjung akan sampai ke objek wisata Bukik Sakura. Jika cuaca bagus, di Bukik Sakura ini pengunjung akan melihat dengan sempurna keindahan Danau Maninjau.
Cerita selengkapnya juga bisa saksikan di channel youtube Uda Kiem